Tanya Jawab Seputar Media Penyebaran
Dharma 04
Pertanyaan
:
Di dalam kalender lama ada rupang Buddha,
bagaimana cara menanganinya?
Master Chin Kung Menjawab :
Kejadian ini merupakan hal yang perlu diketahui
kita semuanya. Pada masa dulu buku sutra, rupang Buddha yang rusak tidak boleh
dibuang begitu saja, harus memperbaikinya. Karena pada jaman dulu tidak ada
percetakan, untuk mengukir maupun melukis rupang Buddha bukanlah hal yang
mudah, maka itu mereka begitu menghargainya, melindunginya.
Tetapi jaman sekarang percetakan begitu maju, biaya
percetakan juga murah, hingga lembaran suratkabar saja, hampir setiap harinya
kita dapat menjumpai adanya rupang Buddha. Sebagai siswa Buddha, bagaimana cara
menanganinya? Memperlakukannya dengan hormat. Contohnya suratkabar yang hendak
dibuang, suratkabarnya disusun dengan rapi, memasukkannya ke dalam kantong
plastik, agar dijemput oleh tukang sampah.
Karena anda juga tidak memiliki ruang terbuka untuk
membakarnya, sekarang tinggal di perkotaan banyak kesulitannya, membangkitkan
hati yang penuh hormat, ini sudah cukup bagus. Rupang Buddha yang lama, masa
sekarang meskipun anda sudah memperbaikinya dan dikasih juga tidak ada orang
yang mau, yang baru sangat banyak, aturan ini harus dipahami.
Buku sutra, terkecuali yang berasal dari jaman kuno
yang memiliki nilai sejarah, yang dijilid dengan benang, ini sangat bernilai
maka itu harus dilestarikan, harus diperbaiki. Jika kertasnya sudah mulai rusak
maka segera disalin kembali, satu kali penyalinan kembali dapat melestarikannya
lagi untuk 500 tahun ke depan, ini mesti dilakukan. Tetapi sekarang buku-buku
hasil percetakan tidak perlu dibuat salinannya, karena penyebarannya begitu
besar dan luas.
Pada jaman dulu, di atas buku sutra tidak boleh
ditulisi, tidak boleh dikotori, karena setelah kita membacanya masih harus
diwariskan kepada generasi selanjutnya, sekarang tidak perlu lagi. Bahkan kini
buku-buku koleksi perpustakaan juga sudah boleh dicetak ulang, kita boleh
membuat catatan di buku cetak ulang, yang versi aslinya dikembalikan ke tempat
semula, ini harus kita pahami.
Demikian pula dengan kalender, jika rupang Buddha
dicetak demikian indah, anda sangat menyukainya, boleh menggunting poster Buddhanya
untuk dipuja, bagian kalendernya boleh dibuang; jika lukisan poster Buddhanya
hanya biasa-biasa saja, dan tidak berniat memujanya, maka boleh menanganinya
serupa dengan menangani suratkabar.
問:舊日曆中有佛像,請問應該如何處理?
答:這樁事情也是一般的常識,大家都需要知道。過去經書、佛像破損不可以把它毀棄,要修補。因為以前沒有印刷術,塑造或者是彩畫佛像都很不容易,所以應當非常珍惜、保護它。可是現在印刷術發達了,成本非常低廉,連一般報紙上,我們都常常看到佛菩薩像。我們佛弟子應該怎麼處理?恭敬心對待它就好。像報紙要丟棄了,報紙還是疊得整整齊齊,用塑膠袋包好,讓專門收垃圾的拿走。因為你也沒有地方去把它燒化,現在住在都市裡困難很多,用恭敬心就好。舊的佛像,現在你就是修補了送人也沒人要,新的太多了,要懂得這個道理。
經書除非是古籍,線裝書,這個很珍貴要保存,真的要修補。紙張快要壞的時候就裱褙,裱一次至少可以再保存五百年,這是應當做的。但是現在印刷的書就沒有必要裝裱,它的流通量太大。在從前,經本上不可以寫字,不可以把它弄髒,因為我們讀了之後還要流傳給下一代,現在這個都不需要。現在連圖書館裡珍藏的書籍都可以影印,我們在影印本上寫字、做記錄都沒有問題,原版仍歸還他,這個我們要懂得。日曆的處理也是如此,如果佛像印得很精美,你非常喜歡,可以把佛像拆下來鑲鏡框供養,日曆部分就不要了;如果畫得很俗氣,不想供養,依一般報紙處理就行了。21-269-0001